KOMPAS.TV - Ucapannya selalu membuat dunia jadi panas dingin. <br /> <br />Terlepas akhirnya terbukti ataupun tidak, inilah Elon Musk CEO perusahaan listrik asal Amerika Serikat sekaligus orang paling kaya di muka bumi. <br /> <br />Terbaru, di awal Juni 2022 ia mengutarakan firasat buruknya tentang kondisi ekonomi Amerika Serikat yang dihadang resesi. <br /> <br />Tesla berencana mengurangi jumlah karyawan tetap sampai 10%. <br /> <br />Untuk menutup kekurangan Sumber Daya Manusia, Tesla akan merekrut pekerja kontrak dengan gaji per jam. <br /> <br />Tak sampai di sini, Elon Musk juga mengumumkan penghentian rekrutmen karyawan di seluruh dunia, tepat 2 hari setelah ia menebar pengumuman bahwa karyawan sebaiknya masuk kantor atau lebih baik berhenti bekerja jika menolak. <br /> <br />Baca Juga Investasi Obligasi Pemerintah dan Saham, Mana yang Lebih Menguntungkan? di https://www.kompas.tv/article/296098/investasi-obligasi-pemerintah-dan-saham-mana-yang-lebih-menguntungkan <br /> <br />Sebagai dampaknya, saham Tesla pada Jumat langsung babak belur diramaikan oleh aksi jual. <br /> <br />Tesla di Indeks Nasdaq mendarat di titik 703,55 dollar per unit, bahkan jika dibandingkan sebulan yang lalu, saham Tesla masih di level 873 dollar Amerika per unit. <br /> <br />Ekonom dan pemimpin dunia usaha dalam sebulan terakhir memang yakin sang adidaya tak bisa terhindar dari resesi. <br /> <br />Memakai Data Kementerian Ketenagakerjaan Amerika Serikat, tingkat pengangguran di negara ini mencapai 3,6%, persis di atas level terendah sejak Desember 1969. <br /> <br />Sinyal resesi Amerika Serikat terus muncul, yaitu melonjaknya inflasi dan turunnya laju pertumbuhan ekonomi. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/296316/bos-tesla-elon-musk-akan-kurangi-karyawan-hingga-10-ada-apa-ini
